Postingan

Mengulang Lalu

Mengurai di mana titik mula kesalahan dalam hidupku, tetap saja jawabannya : Hutang.. Siapa yg berhutang? Ibu bapakku. Kepada siapa? Banyak. Berapa jumlahnya? Banyak. Kenapa berhutang? Karena gengsi & terbawa arus kultur domisili. Sampai sekarang masih hutangnya? Masih. Sudah. Aku tidak mau menyalahkan orangtuaku lagi. Kita tidak bisa memilih di mana kita dilahirkan. Jalan satu-satunya ya mari berusaha lagi saja melunasinya. Walau dianggap hina yg penting jangan hutang lagi. Jadi kredit laptop? Entah lah. Pusing.. Karena tidak boleh berandai-andai, tetang masa lalu yg disesali. Ya sudahi, terima saja dengan sepenuh hati.  Kita tak bisa mengulangi, apa-apa yg telah terlewati. Hari ini dan esok lagi, mari saja kita jalani. Mau bagaimana lagi, harap-cemas itulah bumbu hidup harmoni.

Quly

Edisi nikahan ofan yg penuh drama Ambil saja poinnya : 1. Ofan & bojone blm siap nikah 2. Aku kon latihan dadi wong tua 3. Tombok. Bapak sepira2 entong. Hutang mbak Tutik blm tau bisa dilunasi dari amplop apa tidak. 4. Evaluasi budaya yg menjerumuskan, lihat kemampuan. Kalo belum mampu jauhi dulu budaya itu, daripada dianggap hutang budi. 5. Bukan memutuskan tali silaturahim, tapi menguatkan bekal diri lebih urgent. Daripada mereka ternodai dgn ulahku (keluarga ibu, bapak, dll yg merasa tidak dihargai dgn sikapku yg membingungkan serba sungkan kadang sewenang2). Baru terasa beban sebagai anak pertama. Hati-hati dgn uang. Hati-hati dgn pergaulan. Cari celah jalan rizki lainnya, semoga ada, semoga bisa.

I'm a sandwich

"Guru kota, gaji setuja, habis tak bersisa.." Itulah aku. Menikah setahun punya anak, menjadi IRT terlena dengan idealitas pengasuhan jaman now. 8 tahun tanpa penghasilan. Ternyata aku "luntang-luntung" dan akhirnya terlilit hutang yang tidak seberapa, tapi apa daya tak punya apa-apa. Harus menerima kenyataan bahwa : orangtuaku punya hutang jumlah besar ke suamiku. Hancur sudah harga diriku dihadapan suamiku. 2x meminjam uang puluhan juta dan tak pernah ada bau-bau nyicil. Kamu bisa merasakan nyeseknya posisiku di hadapan suami? Alhamdulillaah sekarang aku sudah bekerja. Menjadi guru di kota, dengan gaji sejuta.  Tapi belum apa-apa, suamiku sudah menjatah gajiku digunakan utk bayar sekolah anak & internet, yang total besarnya cukup untuk menghabiskan gaji sejutaku. Sisa seratus dua ratus saja. Itu pun suamiku seperti lepas tangan dengan "uang jajanku" yang dulu dijatah sehari 10.000. Ibarat kata, 80% gaji sejutaku sudah ditagih oleh suamiku. Utk menyic

Cukup Tau Saja

Nggak usah gumunan Terlihat kan, siapa yg direspon Sedangkan kami tidak pernah sama sekali Tau diri lah kami Terima kasih sudah menunjukkan sinyal Saat nya kami mlipir alus Sadar diri Fokus ke internal kami dulu Semoga tidak butuh cara licikmu Noted

Hukum Tanam Tuai

Siapa yg menanam, dia akan menuai hasilnya. Maunya hasil, tapi tidak menanam ya namanya terima warisan. Peluangnya tipis. Alangkah indah bila menuai dari hasil kerja keras, kerja keras, dan kerja ikhlas kita sendiri. Menanam kebaikan pasti ALLOH balas dgn kebaikan. Menanam keburukan pasti ALLOH balas dgn keburukan juga. Baik di dunia maupun di akhirat kelak.. Jangan pernah mendzolimi orang lain. Jagalah dirimu dari "mengganggu" orang lain. Pastikan orang lain merasa aman & nyaman berada di dekatmu. Jika kita yg di dzolimi, bersabarlah. Jangan tergesa membalas dendam kesumat. Tenangkan dirimu, introspeksi diri.. Perbaiki niat & amal yaumiyahmu.. Berdo'a memohon pertolongan ALLOH atas persoalan ini.. Jangan perkeruh suasana atau retak hubungan kekeluargaan karena ketergesaanmu dalam nafsu balas dendam ke yang mendzolimimu.. Sing aso.. Sing sholihah..

Hukum Tanam Tuai

Siapa yg menanam, dia akan menuai hasilnya. Maunya hasil, tapi tidak menanam ya namanya terima warisan. Peluangnya tipis. Alangkah indah bila menuai dari hasil kerja keras, kerja keras, dan kerja ikhlas kita sendiri. Menanam kebaikan pasti ALLOH balas dgn kebaikan. Menanam keburukan pasti ALLOH balas dgn keburukan juga. Baik di dunia maupun di akhirat kelak.. Jangan pernah mendzolimi orang lain. Jagalah dirimu dari "mengganggu" orang lain. Pastikan orang lain merasa aman & nyaman berada di dekatmu. Jika kita yg di dzolimi, bersabarlah. Jangan tergesa membalas dendam kesumat. Tenangkan dirimu, introspeksi diri.. Perbaiki niat & amal yaumiyahmu.. Berdo'a memohon pertolongan ALLOH atas persoalan ini.. Jangan perkeruh suasana atau retak hubungan kekeluargaan karena ketergesaanmu dalam nafsu balas dendam ke yang mendzolimimu.. Sing aso.. Sing sholihah..

Ukur Diri

Berhentilah bila tak mampu.. Bersabarlah bila tak cukup.. Menutup diri lah bila tak cakap.. Kelolalah semampumu saja.. Urip sak dermane bae.. Tersenyumlah dengan rasa syukurmu.. Bolan-balen kejeblos hal serupa, jenenge tuman..