Mengulang Lalu

Mengurai di mana titik mula kesalahan dalam hidupku, tetap saja jawabannya : Hutang..

Siapa yg berhutang?
Ibu bapakku.
Kepada siapa?
Banyak.
Berapa jumlahnya?
Banyak.
Kenapa berhutang?
Karena gengsi & terbawa arus kultur domisili.
Sampai sekarang masih hutangnya?
Masih.

Sudah.
Aku tidak mau menyalahkan orangtuaku lagi.
Kita tidak bisa memilih di mana kita dilahirkan.
Jalan satu-satunya ya mari berusaha lagi saja melunasinya.
Walau dianggap hina yg penting jangan hutang lagi.

Jadi kredit laptop?
Entah lah.
Pusing..

Karena tidak boleh berandai-andai, tetang masa lalu yg disesali.
Ya sudahi, terima saja dengan sepenuh hati. 
Kita tak bisa mengulangi, apa-apa yg telah terlewati.
Hari ini dan esok lagi, mari saja kita jalani.
Mau bagaimana lagi, harap-cemas itulah bumbu hidup harmoni.

Komentar