I'm a sandwich

"Guru kota, gaji setuja, habis tak bersisa.."

Itulah aku.
Menikah setahun punya anak, menjadi IRT terlena dengan idealitas pengasuhan jaman now. 8 tahun tanpa penghasilan.
Ternyata aku "luntang-luntung" dan akhirnya terlilit hutang yang tidak seberapa, tapi apa daya tak punya apa-apa.

Harus menerima kenyataan bahwa : orangtuaku punya hutang jumlah besar ke suamiku.
Hancur sudah harga diriku dihadapan suamiku.
2x meminjam uang puluhan juta dan tak pernah ada bau-bau nyicil.
Kamu bisa merasakan nyeseknya posisiku di hadapan suami?

Alhamdulillaah sekarang aku sudah bekerja. Menjadi guru di kota, dengan gaji sejuta. 
Tapi belum apa-apa, suamiku sudah menjatah gajiku digunakan utk bayar sekolah anak & internet, yang total besarnya cukup untuk menghabiskan gaji sejutaku. Sisa seratus dua ratus saja.
Itu pun suamiku seperti lepas tangan dengan "uang jajanku" yang dulu dijatah sehari 10.000.

Ibarat kata, 80% gaji sejutaku sudah ditagih oleh suamiku. Utk menyicil hutang orangtuaku kepada dia.

Sekarang, adik bungsuku yang suka bikin ulah ekonomi, akan menikah.
Orangtuaku kembali menjatah aku utk memenuhi sebagian kebutuhannya.
Seolah aku dipaksa berhutang lagi kepada suamiku.
Padahal yang kemarin aja baru saja aku mulai menyicil ke suamiku.

Siap-siap, deh.
Bulan depan seluruh gaji sejutaku utk nyicil nyaur hutang orangtuaku kepada suamiku, selama 32+19+4+10 bulan.
Sebulan sejuta, selama 65 bulan lagi..
Maret 2022 - Desember 2027..

32 : hutang bapak thn 2015, juli
19 : hutang bapak utk penjara ofan
4 : hutangku jatah utk nikah ofan
10 : motor varioku

Baik..
Bismillaah..
Mari ngirit dgn puasa & hasil sripilan saja..

Komentar