Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Mengulang Lalu

Mengurai di mana titik mula kesalahan dalam hidupku, tetap saja jawabannya : Hutang.. Siapa yg berhutang? Ibu bapakku. Kepada siapa? Banyak. Berapa jumlahnya? Banyak. Kenapa berhutang? Karena gengsi & terbawa arus kultur domisili. Sampai sekarang masih hutangnya? Masih. Sudah. Aku tidak mau menyalahkan orangtuaku lagi. Kita tidak bisa memilih di mana kita dilahirkan. Jalan satu-satunya ya mari berusaha lagi saja melunasinya. Walau dianggap hina yg penting jangan hutang lagi. Jadi kredit laptop? Entah lah. Pusing.. Karena tidak boleh berandai-andai, tetang masa lalu yg disesali. Ya sudahi, terima saja dengan sepenuh hati.  Kita tak bisa mengulangi, apa-apa yg telah terlewati. Hari ini dan esok lagi, mari saja kita jalani. Mau bagaimana lagi, harap-cemas itulah bumbu hidup harmoni.

Quly

Edisi nikahan ofan yg penuh drama Ambil saja poinnya : 1. Ofan & bojone blm siap nikah 2. Aku kon latihan dadi wong tua 3. Tombok. Bapak sepira2 entong. Hutang mbak Tutik blm tau bisa dilunasi dari amplop apa tidak. 4. Evaluasi budaya yg menjerumuskan, lihat kemampuan. Kalo belum mampu jauhi dulu budaya itu, daripada dianggap hutang budi. 5. Bukan memutuskan tali silaturahim, tapi menguatkan bekal diri lebih urgent. Daripada mereka ternodai dgn ulahku (keluarga ibu, bapak, dll yg merasa tidak dihargai dgn sikapku yg membingungkan serba sungkan kadang sewenang2). Baru terasa beban sebagai anak pertama. Hati-hati dgn uang. Hati-hati dgn pergaulan. Cari celah jalan rizki lainnya, semoga ada, semoga bisa.